Friday, April 29, 2011

KISAH IMAM HASSAN AL- BANNA


Kisah 1 - Imam Hassan Al-Banna dengan sandal


Seorang tua renta mempunyai seorang putera pergi bertempur bersama ikhwan
 melawan Yahudi di Palestina. Lalu ia pergi menuju ke Pejabat Pusat Ikhwanul 
Muslimin di Kaherah untuk menemui Ustaz Mursyid Am Hassan al-Banna. Ia 
mohon agar Ustadz Hasan al-Banna memberi keringanan kepada puteranya 
dari keikutsertaan pertempuran itu.


Hassan al-Banna menyambutnya dengan baik. Sebelum orang tua itu masuk 
ruangan pejabat, ia menanggalkan sandalnya di dekat pintu. Setelah Ustaz 
al-Banna berbincang-bincang dengannya, meredalah rasa takut dalam jiwanya. 
Setelah itu, beliau pun berdiri untuk mengantarkannya sampai ke pintu dan 
orang tua itu kelihatan kekok untuk mendapatkan sandalnya.

Tampaknya penglihatannya lemah, cepat-cepat Imam al-Banna mengambilkan 
sandalnya dan memakaikannya. Orang tua itu sangat terkesan dengan sikap 
Ustadz al-Banna dan ia merasa menyesal. Sebahagian ikhwan menyaksikan 
kejadian itu, mereka merasa malu terhadap diri mereka sendiri, dan 
mereka mendapatkan pelajaran bagaimana seharusnya seorang dai bersikap 
terhadap orang tua.


Kisah 2 - Imam Hassan Al-Banna ketika Letih

Syekh Ismail Hamdi seorang pendidik di kota Iskandariyyah bercerita, ia 
dalam perjalanan bersama Ustaz Hasan al-Banna di Mesir Atas. Setelah 
perjalanan panjang di sebagian desa itu, pada suatu petang, tibalah waktu 
shalat Isya.

Ustaz al-Banna berkata kepada Syekh Ismail Hamdi, “Saya letih sekali, 
kami ingin agar Anda menjadi imam shalat.” Maka Syekh Ismail maju 
untuk mengimami shalat, akan tetapi ia shalat dengan surah-surah pendek.

Ketika shalat berakhir, Hasan al-Banna berkata kepadanya “Mengapa 
Anda shalat dengan surah-surah pendek.” Ia menjawab, “Kerana Anda 
mengatakan ”Saya letih sekali’, oleh sebab itu saya membaca surah-surah 
pendek untuk meringankan Anda.”

Ustaz al-Banna berkata, “Wahai saudaraku, junjungan kita Rasulullah 
berkata kepada Bilal, ‘Hai Bilal, istirahatkanlah kami dengan shalat.’ 
Beliau tidak berkata, ‘Hai Bilal istirahatkanlah kami dari shalat.’

Thursday, April 7, 2011

KEUTAMAAN HARI JUM’AT DAN SUNNAH- SUNNAHNYA


Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wata'ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan -Nya.. Amma Ba’du:
Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala telah mengkhususkan umat Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam dan mengistimewakan mereka dari umat-umat yang lainnya dengan berbagai keistimewaan. Diantaranya adalah Allah subhanahu wata'ala memilihkan bagi mereka hari yang agung yaitu hari jum’at.

Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah dan Hudzaifah radhiallahu anhum berkata:  Allah subhanahu wata'ala telah merahasiakan hari jum’at terhadap umat sebelum kita, maka orang-orang Yahudi memiliki hari sabtu, orang-orang Nashrani hari ahad, maka Allah subhanahu wata'ala mendatangkan umat ini, lalu Dia menunjukan kita hari jum’at ini, maka Dia menjadikan urutannya menjadi jum’at, sabtu ahad, demikian pula mereka akan mengikuti kita pada hari kiamat, kita adalah umat terakhir di dunia ini namun yang pertama di hari kiamat, yang akan diputuskan perkaranya sebelum makhluk yang lain”.
(Shahih Muslim no: 856 dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari  dengan maknanya dari Abi Hurairah ra no: 876).

Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam bersabda: Hari terbaik terbitnya matahari adalah pada hari jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu tersebut dia dikeluarkan dari surga” (HR. Muslim: no: 854)
Di antara keutamaan hari ini adalah Allah subhanahu wata'ala menjadikan hari ini sebagai hari ‘ied bagi kaum muslimin. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah di dalam sunannya dari Ibnu Abbas radhhiyallahu a'nhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya hari ini adalah hari raya, Allah menjadikannya istimewa bagi kaum muslimin, maka barangsiapa yang akan mendatangi shalat jum’at maka hendaklah dia mandi”. (Ibnu Majah no: 1098)
Pada hari ini terdapat saat terkabulnya do’a, yaitu saat di mana tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah subhanahu wata'ala padanya kecuali dia akan dikabulkan permohonannya. Diriwyatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah radhhiyallahu a'nhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya pada hari jum’at terdapat satu saat tidaklah seorang muslim mendapatkannya dan dia dalam keadaan berdiri shalat dia meminta kepada Allah suatu kebaikan kecuali Allah memberikannya, dan dia menunjukkan dengan tangannya bahwa saat tersebut sangat sedikit. ( HR. Muslim no: 852 dan Al-Bukhari no: 5294)
Para ulama berbeda pendapat tentang waktu terjadinya dan pendapat yang paling kuat adalah dua pendapat:
Pertama:  Yaitu saat duduknya imam sehingga shalat selesai, dan alasan ulama yang berpendapat seperti ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Barrah bin Abi Musa bahwa Abdullah bin Umar berkata kepadanya: Apakah engkau pernah mendengar bapakmu membacakan sebuah hadist yang berhubungan dengan saat mustajab pada hari jum’at?. Dia berkata: Ya aku pernah mendengarnya berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda: Dia terjadi saat antara imam duduk sehingga shalat selesai ditunaikan”.

Kedua: Dia terjadi setelah asar, dan pendapat inilah yang paling kuat di antara dua pendapat tersebut, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Nasa’i dari Jabir radhhiyallahua'nhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam bersabda: Hari jum’at itu dua belas jam, tidaklah seorang hamba yang muslim memohon kepada Allah sesuatu pada hari itu kecuali Dia akan memperkenankan permohonan hamab -Nya itu, maka carilah dia pada akhir waktu asar” (HR. An-Nasa’i: no: 1389).
Pendapat inilah yang dipegang oleh sebagian besar golongan salaf, dan telah didukung oleh berbagai hadits. Adapun tentang hadits riwayat Abi Musa yang sebelumnya maka hadits tersebut memiliki banyak cacat dan telah disebutkan oleh Al-hafiz Ibnu Hajar di dalam kitab Fathul Bari.
Di antara keutamaannya adalah bahwa hari itu adalah hari dihapuskannya dosa-dosa.
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah radhhiyallahua'nhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam bersabda: Shalat lima waktu, jum’at ke jum’at yang lainnya dan ramadhan ke ramadhan yang lain adalah penghapus dosa antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi”.
Di antara adab-adab jum’at yang perlu dijaga oleh orang yang beriman adalah:
Pertama: Disunnahkan bagi imam untuk membaca (الم تنزيل) yaitu surat as-sajdah dan surat Al-Insan pada saat shalat fajar pada hari jum’at.
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari hadits riwayat Ibnu Abbas radhhiyallahua'nhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam membaca pada waktu shalat fajar pada hari jum’at (الم تنزيل) as-sajdah dan (هل أتى على الإنسان حين من الدهر)
Kedua: Disunnahkan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam pada hari jum’at atau pada waktu malamnya, berdasarkan sabda Nabi dalam riwayat An-Nasa’i dari Aus bin Aus:  Hari terbaik kalian adalah hari jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu dicabut nyawanya, pada hari itu akan terjadi tiupan sangkakala, pada hari itu dimatikannya seluruh makhluk pada hari kiamat, maka perbanyaklah membaca shalawat bagiku sebab shalawat kalian didatangkan kepadaku”.
Mereka bertanya wahai Rasulullah bagiamana shalawat kami didatangkan kepadamu padahal dirimu telah menjadi tulang belulang yang telah remuk?. Atau mereka berkata:  Engkau telah remuk mejadi tanah?. Maka Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala telah mengharamkan kepada bumi memakan jasad para Nabi alaihimus shalatu was salam”. ( An—Nasa’I no: 1374)
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam kitab sunannya dari Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam bersabda: Perbanyaklah membaca shalawat bagiku pada ahari jum’at dan malam jum’at, sebab barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku satu shalawat saja maka Allah subhanahu wata'ala akan membaca shalawat kepadanya sepuluh kali shalawat”.
Ketiga: Perintah untuk mandi jum’at dan masalah ini sangat ditekankan, bahkan sebagian ulama mengatakan wajib. Diriwayatkn oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Sa’id Al-Khudri radhhiyallahua'nhu berkata: Aku bersaksi bahwa Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda:  Mandi pada hari Jum’at diwajibkan bagi orang yang telah mencapai usia balig dan menjalankan shalat sunnah dan memakai minyak wangi jika ada”.
Keempat: Disunnahkan menggunakan minyak wangi dan siwak, memakai pakaian yang terbaik.  Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya dari Abi Sa’id AL-Khudri dan Abi Hurairah radhhiyallahua'nhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam bersabda:  Barangsiapa yang mandi pada hari jum’at, memakai siwak, memakai pakaian yang terbaik, memakai minyak wangi jika dia memilikinya, memakai pakaian yang terbaiknya kemudan mendatangi mesjid sementara dia tidak melangkahi punak-pundak orang lain sehingga dia ruku’ (shalat) sekehendaknya, kemudian mendengarkan imam pada saat dia berdiri untuk berkhutbah sehingga selesai shalatnya maka hal itu sebagai penghapus dosa-dosa yang terjadi antara jum’at ini dengan hari jum’at sebelumnya ( Imam Ahmad: 3/81)
Kelima: Mambaca surat Al-Khafi.  Diriwayatkan  oleh Al-Hakim dari hadits Abi Said Al-Khudri radhhiyallahua'nhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang membaca surat Al-kahfi pada hari jum’at maka akan maka sinar akan memancar meneranginya antara dua jum’at”. (Al-Hakim: 3/81)
Keenam: Disunnahkan bersegera menuju shalat jum’at.  Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam musnadnya dari Aus Al-Tsaqofi dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu 'anhu berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang memandikan dan mandi, lalu bergegas menuju mesjid, mendekat kepada posisi imam, mendengar dan memperhatikan khutbah maka baginya dengan setiap langkah yang dilangkahkannya akan mendapat pahala satu tahun termasuk puasanya”. ( Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya: 2/209)
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim di dalak kitab shahihnya dari Abu Hurairah radhhiyallahua'nhu bahwa Nabi Muhammad shalallahu'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang mandi pada hari jum’at yang sama seperti mandi janabah kemudian bersegera pergi ke mesjid maka dirinya seakan telah berkurban dengan seekor unta yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada masa ke dua maka dia seakan berkurban dengan seekor sapi, dan barangsiapa yang pergi ke mesjid pada saat yang ke tiga  maka dia seakan telah berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk, dan barangsiapa yang pergi ke mesjid pada saat yang keempat maka dia seakan telah berkurban dengan seekor ayam, dan barangsiapa yang pergi ke mesjid pada saat yang ke empat maka dia seakan telah berkurban dengan sebutir telur, dan apabila imam telah datang maka para malaikat hadir mendengarkan zikir (khutbah).”
Dan bersegera menuju masjid untuk shalat jum’at termasuk perbuatan sunnah yang agung nilainya, namun banyak dilalaikan oleh banyak masyarakat, dan semoga hadits-hadits yang telah disebutkan di atas bisa memberikan motifasi dan memperkuat tekad, serta mengasah semangat untuk bersegera meraih nilai yang utama ini. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (QS. Ali imron: 133)
Segala puji bagi Allah subhanahu wata'ala Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu'alaihi wasallam dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.

Tuesday, April 5, 2011

NASIHAT UNTUK SUAMI ISTERI


Segala puji bagi Allah.  Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah Salallaahu 'Alayhi Wassalam, para keluarga dan para sahabat beliau, serta kepada orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai hari pembalasan.
Sesungguhnya Allah telah memberikan ni’mat kepada hamba-hamba-Nya dengan disyari’atkannya perkawinan, karena di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak dan dampak yang baik.
Allah Subhanahu Wa Ta'alaa berfirman:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-rum: 21).
Perkawinan merupakan batu-bata (bahan bangunan) yang baik untuk membangun keluarga yang shaleh dalam masyarakat.  Islam telah mengatur kehidupan suami-isteri dengan suatu sistem yang indah dari Rabb yang Maha bijaksana dan Maha mengetahui.  Islam telah memberikan penjelasan tentang ukuran-ukuran kehidupan suami-isteri yang bahagia yang menghantarkan kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.  Para suami isteri yang muslim –semoga Alah memberi taufiq kepada anda berdua untuk setiap kebaikan- hendaknya mengetahui, bahwa mewujudkan kebahagiaan ini merupakan sesuatu yang mudah bagi yang dimudahkan oleh Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta'alaa berfirman:
“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (QS. At-thalaq: 4).
Mereka hanya dituntut untuk bertakwa kepada Allah dengan seluruh makna yang terkandung dalam kata takwa tersebut, karena takwa kepada Allah merupakan dasar untuk setiap kebaikan.
Allah Subhanahu Wa Ta'alaa berfirman:
“Maka apakah orang-orang yang mendirikan masjidnya di atas dasar takwa kepada Allah dan keridhaan-Nya itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam? Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (QS. At-Taubah : 109).
Para suami-isteri hendaknya menjalankan kewajiban-kewajiban yang seharusnya bagi mereka, dan memperhatikan untuk melakukan pergaulan yang ma’ruf antara keduanya. Pada saat itu akan tercipta kebahagiaan suami isteri dengan pertolongan Allah.  Keduanya akan memetik buahnya yang indah, dan anak-anak akan terdidik bersama dua orang shaleh dan bahagia. Dengan demikian akan tumbuh suatu keluarga yang baik, sebagaimana akan tumbuh suatu masyarakat muslim yang bahagia. Segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita berupa hukum-hukum syari’at yang tinggi yang menghantarkan kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebagai penutup, saya berikan kepada pasangan suami-isteri suatu hadiah yang diambil dari Kitabullah dan sunnah Rasulullah SalAllaahu 'Alayhi Wassalam.  Semoga hadiah ini –dengan pertolongan Allah dan taufiqNya- akan menjadi cahaya yang menyinari mereka berdua.
Allah Subhanahu Wa Ta'alaa berfirman tentang beberapa sifat para hamba-Nya:
“Dan orang-orang yang berkata: "Ya Rabb  kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74).
Dari Abu Hurairah r.a  berkata:  Rasulullah Salallaahu 'Alayhi Wassalam bersabda:  “Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik terhadap para isterinya.” (HR. Turmizi, ia berkata: hadits hasan shahih).
Dari Ibnu Umar r.a dari Nabi Salallaahu 'Alayhi Wassalam, beliau bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Amir adalah pemimpin, dan orang laki-laki adalah pemimpin keluarganya. Orang perempuan adalah pemimpin rumah dan anak-anak suaminya. Maka setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya.” (Muttafaq alaih).
Saya memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alaa agar memberi taufiq kepada setiap suami-isteri yang muslim menuju setiap hal yang dicintai dan diridhai-Nya, menjadikan keduanya bahagia di dunia dan akhirat, dan memberikan kepada mereka keturunan yang baik, serta menjadikan keturunan tersebut berbakti dan sedap di pandang oleh kedua orang tua mereka. Sesungguhnya Rabbku Maha dekat, Maha mengabulkan dan Maha mendengarkan do’a.


Friday, April 1, 2011

KEAJAIBAN SELAWAT


Selalu kita dengar – di ceramah-ceramah agama (bukan ceramah politik), di kaca TV selepas subuh, di radio (terutama IKIM) – mengingatkan kita tentang betapa pentingnya selawat. Penceramah sendiri pun selalu berselawat ketika hendak memulakan dan mengakhiri ceramahnya. Begitu juga dengan guru agama – berselawat di permulaan dan penghujung sesi pengajarannya.

Apakah pentingnya selawat? Kenapa semua orang berselawat? Besar sangatkah selawat itu? Mari kita sama-sama selidik kebesaran selawat ini. Tak seronoklah berselawat bila kita tak tahu kelebihan-kelebihan selawat. Oleh itu, pada hari Jumaat yang berkat ini kita akan membincangkan tentang keajaiban selawat.

  1. Sabda Rasullah SAW: Barangsiapa yang berselawat ke atasku sekali, nescaya Allah akan turunkan rahmat ke atasnya 10 kali ganda – (Hadis Riwayat Muslim.)
  2. Allah akan hapuskan dosa-dosa kecil dengan kita mengamalkan berselawat sebanyak 11 kali setiap kali selesai menunaikan solat fardu.
  3. Jodoh ditentukan oleh Allah. Amalkan selawat 100 kali sehari, insyaAllah akan dipermudahkan bertemu jodoh sama ada lelaki @ wanita.
  4. Setiap penyakit ada penawarnya. Bacalah selawat 7 kali pada air dan minum. Insya Allah, perut yang sakit atau memulas akan sembuh.
  5. Sesiapa yang amal membaca selawat 3 kali setiap selepas solat 5 waktu akan dihilangkan kebuntuan fikiran dalam menghadapi apa jua masalah.
  6. Amalkan membaca selawat sebanyak 1000 kali sehari, insya Allah akan dikurniakan kebijaksanaan pemikiran. Di samping itu berusahalah untuk menerokai pelbagai ilmu.
  7. Sesiapa yang mengamalkan berselawat 11 kali setiap hari, dengan izin Allah dirinya akan lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain.
  8. Menurut Sayyid Ahmad Dahlan, sesiapa yang berselawat walau sekali pada malam Jumaat, saat mautnya kelak akan dipermudahkan Allah seperti yang dihadapi oleh para nabi.
  9. Sesiapa yang berselawat 41 kali sehari, Insya Allah akan dihindarkan daripada sifat tercela seperti hasad dengki dan sebagainya dalam dirinya.
  10. Sesiapa yang amalkan berselawat 1000 kali pada malam Jumaat, insya-Allah akan beroleh kebahagiaan sama ada di dunia mahu pun di akhirat.
  11. Amalkan selawat 11 kali tiap kali selesai solat fardu kerana Allah akan mengindahkan akhlaknya menjadi lebih disenangi di kalangan orang lain.
  12. Berselawat 33 kali sehari dapat menjernihkan hati, mudah memahami akan sesuatu ilmu yang diajarkan, di samping beroleh ketenangan fikiran.
  13. Sesiapa yang berselawat tak kiralah banyak mana hitungannya setiap hari akan dapat keberkatan dalam apa jua dengan syarat ia berusaha mencari keredhaan-Nya.
  14. Amalan berselawat sebanyak yang mungkin setiap hari menjamin keselamatan hidup dan pertolongan Allah, lebih-lebih lagi pada saat kita menghadapi kesukaran hidup.
  15. Menurut Syibab Ahmad, sesiapa berselawat 3 kali setiap selesai solat Subuh, Maghrib & Isyak, Allah akan menghindarkannya daripada sebarang bencana.
  16. Sesiapa yang amalkan berselawat sebanyak 1000 kali setiap hari, Allah akan memeliharanya daripada sebarang ancaman musuh serta bahaya fitnah.
  17. Amalan berselawat secara teratur setiap hari mampu membersihkan kekeruhan jiwa, dipermudahkan Allah akan segala urusan dan mendapat keampunan daripadaNya.
  18. Menurut As-Shawi, sesiapa yang membaca selawat secara rutin, akan terpelihara hatinya daripada gangguan serta tipu daya syaitan yang melalaikan.
  19. Membaca selawat 10 kali pada setiap waktu pagi dan petang akan memperolehi keredhaan serta dijauhkan diri daripada mendapat kemurkaan Allah.
  20. Sesiapa yang membaca selawat sebanyak 7 kali selama 7 Jumaat berturut-turut, ia bakal mendapat syafaat (pertolongan) daripada baginda SAW.
  21. Menurut Al-Hafiz Dimyati, sesiapa yang berhajat menemui Nabi SAW dalam mimpinya maka amalkan membaca selawat sebanyak 70 kali sehari.
  22. Ada riwayat yang menyatakan bahawa amalan berselawat 80 kali tiap selepas solat Asar pada hari Jumaat, insya-Allah akan dihapuskan dosa-dosa kecil seseorang.
  23. Sesiapa yang sering mengamalkan berselawat pada setiap hari, Allah akan bukakan pintu rahmat dan rezeki yang tidak disangka-sangka baginya.
  24. Jiwa yang resah gelisah dapat ditenangkan dengan zikir, termasuklah berselawat sekerap yang mungkin kerana Allah itu Maha Luas rahmat-Nya.
  25. Ulamak berpendapat, sesiapa yang mengamalkan selawat saban hari tak kira berapa hitungannya, insya-Allah dihindarkan daripada taun dan wabak penyakit berbahaya yang lain.
  26. Membaca selawat 1000 kali selepas solat hajat 2 rakaat mampu menghilangkan keresahan, rasa dukacita serta dikabulkan Allah akan hajatnya.
  27. Menurut para ulama, sesiapa yang inginkan saat kematiannya dalam kesudahan yang baik, maka berselawatlah sebanyak 10 kali setiap selesai solat Maghrib.
  28. Para Ulamak berpendapat, Allah akan sempurnakan hajat yang baik dengan sentiasa berselawat 40 hingga 100 kali setiap hari, diikuti dengan usaha yang berterusan.
  29. Sabda Nabi SAW: Barangsiapa yang berselawat kepadaku sebanyak 100 kali pada hari Jumaat, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan keadaan bercahaya – Hadis Riwayat Abu Naim.
  30. Sabda Nabii SAW: Barangsiapa berselawat kepadaku 10 kali pada waktu pagi dan 10 kali pada waktu petang tiap hari, ia akan beroleh syaafaatku pada hari kiamat – Hadis Riwayat Thabrani

Demikianlah betapa banyaknya ganjaran bagi orang-orang yang berselawat. Oleh itu, marilah kita perbanyakkan selawat dan salam ke atas baginda Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w. Mudah-mudahan kita tergolong dalam orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat, insya-Allah.
Wallahu a’lam.